JAKARTA -- Pakar Gizi Institut Pertanian Bogor (IPB), Ali Khomsan mengatakan bahwa produk mie instant tidak mengandung gizi yang cukup meskipun bisa dikonsumsi sebagai pengganti nasi.
“Mie instant yang telah kita kenal hingga saat ini, memang cukup aman untuk dikonsumsi, namun tidak mengandung gizi yang cukup. Pasalnya, mie instant yang mengandung karbohidrat dan zat tenaga, dengan kandungan protein yang kadarnya relatif rendah,” ungkap Ali kepada JPNN, di Jakarta, Rabu (13/10).
Menurutnya, kandungan gizi yang terdapat di dalam mie instant tidak setara dengan makanan pokok lainnya. Sebut saja, lanjut Ali, makanan lengkap yang memenuhi empat sehat lima sempurna.
Sementara itu terkait dengan masalah ditariknya mie instant, Indomie, dari pasaran di Taiwan, Ali—sapaan akrab Ali Khomsan- mengatakan bahwa produk tersebut masih bisa dikatakan aman untuk dikonsumsi.
“Tetapi kita mungkin tidak tahu apa alasan pemerintah Taiwan untuk menarik produk tersebut meskipun sebenarnya kadar bahan pengawet yang digunakan masih jauh di bawah batas yang ditentukan,” ungkapnya.
Selain itu Ali juga menerangkan, ada beberapa negara yang memang bebas tanpa batasan untuk mengimpor bahan pangan transgenik. Penganan transgenik ini adalah penganan yang bahan dasarnya berasal dari organisme hasil rekayasa genetika dan bertujuan meningkatkan dan menyempurnakan kualitas pangan.
“Contohnya, Amerika cukup bebas untuk mengimpor atau mengkonsumsi makanan transgenik. Namun, beda dengan Eropa yang cukup ketat dalam produk pangan transgenik ini,” imbuhnya.
Lantas, apakah mie instant cukup aman dikonsumsi setiap hari jika bisa digunakan sebagai pengganti nasi? Ali menjawab, mie instant boleh dikonsumsi hingga 2-3 kali seminggu. Namun, tidak disarankan untuk dikonsumsi setiap hari mengingat makanan cepat diserap oleh tubuh bisa meningkatkan kadar gula darah dan meningkatkan kolestrol.
Untuk diketahui, sumbangan gizi dalam satu porsi mi instant dengan berat bersih 75 gram, adalah sekitar 8 gram protein, 45 gram karbohidrat, 15 gram lemak, serta sejumlah protein dan vitamin. Sehingga, total energi yang diperoleh sekitar 350 kilokalori energi. (cha/jpnn)
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar