INFO PENTING

Sabtu, 16 Oktober 2010

Bank Mandiri dan Toko Emas di Rampok

Bank Mandiri dan Toko Emas di Rampok

Sampitonline.com


(photo : Andri)

SAMPIT - Dalam kurun satu hari dua kasus perampokan terjadi di kotaSampit, dengan lokasi yang berbeda yaitu pada Bank Mandiri dan yang menimpa seorang pembeli di lokasi pertokoaan emas. Berkat kesigapan aparat. Seluruh tersangka berhasil dibekuk sebelum sempat melarikan diri ke luar kota Sampit.

Perampokan pertama pada akhir pekan ini terjadi di Bank Mandiri Sampit, Sabtu 16/10 sekitar pukul 10.00 WIB. Dua orang pelaku dengan senjata tajam memeras kasir Bank dan melarikan satu kantong uang dengan total 200 juta rupiah.

Untungnya informasi perampokan cepat diterima aparat Polres Kotim. Yang kemudian melakukan pemblokiran jalan penghubung di Kotim atau operasi tutup kota.

Operasi dengan mengerahkan hampir seluruh anggota Polres ini akhirnya membuahkan hasil. Selang beberapa saat setelah kejadian, dua pelaku perampokan berhasil dibekuk di sebuah warung makan, beserta barang bukti dan sebuah mobil yang digunakan untuk merampok.

Namun rupanya, beberapa saat setelah perampokan Bank Mandiri, sekitar pukul 11.30 WIB, aksi kriminal serupa kembali terjadi di pertokoan Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM) Sampit. Kali ini korbannya seorang pembeli emas yang harus merelakan emas yang baru dibelinya dibawa kabur pelaku lantaran ditodong senjata api.

Aparat pun lagi-lagi melakukan operasi tutup kota untuk menutup gerak perampok lebih jauh. Upaya ini kembali berhasi diungkap setelah dua pelaku curas tertangkap dengan kendaraan bermotor di kawasan Bundaran Jalan Jenderal Sudirman Km.3 Sampit.

Peristiwa dua kasus perampokan yang cukup menegangkan dalam waktu yang berdekatan ini ternyata merupakan sebuah simulasi operasi tutup kota yang merupakan instruksi dari Kepolisian Daerah (Polda) Kalteng.

Wakapolda Kalteng, Kombes Polisi Anton CH beserta sejumlah perwira menengah Polda lainnya memantau langsung pelaksanaan operasi tersebut. Tampak pula Karo Ops Kombes Pol Slamet Raharjo, Karo Rembang Kombes Pol Sutrisno dan sejumlah perwira menengah lainnya.

Keppada wartawan usai kegiatan, Kombes Pol Anton CH didampingi Kapolres Kotim AKBP Abdul Hasyim mengatakan, pelaksanaan simulasi ini merupakan perdana di Kalteng, dimana Polres Kotim sebagai percontohan awal atau Pilot Project, dan apabila simulasi sukses akan dilanjutkan ke Polres lainnya.

“Secara keseluruhan simulasi dapat dikatakan berjalan lancer, kedepannya simulasi serupa akan digelar di seluruh Polres di wilayah Kalteng.

Hanya Simulasi, Warga Kira Kejadian Sungguhan

Sementara itu, pelaksanaan simulasi operasi tutup kota dengan skenario perampokan memang terlihat seperti sungguhan, bahkan simulasi tersebut sempat mengagetkan warga lantaran dikira kejadian sebenarnya.

Dalam skenario ini memang tidak ada kesepakatan antara anggota yang berperan sebagai perampok yakni dari Polda Kalteng dan anggota yang ditugaskan memecahkan kasus dari Polres Kotim.

Tak ada pemberitahuan terlebih dahulu kepada public untuk dilakukan simulasi. Tak ayal, skenario simulasi sempat membuat warga tercengan, bahkan warga mengira simulasi perampokan merupakan kejadian sesungguhnya.

Perasaan takjub terlihat dari beberapa warga yang berada di sekitar lokasi dilaksanakannya perampokan, sebagian warga juga mengaku sangat dikagetkan dengan peristiwa perampokan di siang hari yang merupakan skenario simulasi tersebut.

“Pelaksanaan simulasi memang sengaja diadakan mendekati peristiwa sungguhan, hal ini bertujuan untuk mengetahui kesigapan aparat PolresKotim”, kata Wakapolda Kalteng Kombes Polisi Anton CH

Mengakhiri perbindangannya, Wakapolda Kalteng berharap, pada penugasan sehari-harinya tugas yang sudah diterapkan dalam simulasi ini agar sekiranya juga diterapkan apabila terjadi peristiwa serupa nantinya. (Andri)

Tidak ada komentar: